Bengkulu, – aktualklick.com Festival tabut yang digelar setiap tahunnya menjadi tradisi budaya masyarakat Bengkulu pada saat 1 Muharram hingga 10 Muharram. Acara event festival tabut yang digelar setiap tahunnya selalu mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat termasuk presiden RI Joko Widodo. Seperti tahun 2023 lalu, Presiden Joko Widodo yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu melakukan lawatan ke tiga kabupaten yaitu Bengkulu Utara, Benteng dan Seluma.
Namun, selain melaksanakan kunjungan kerja di tiga Kabupaten tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyaksikan festival tabut tahun 2023 di Lapangan Merdeka kota Bengkulu. Presiden Joko Widodo yang saat itu menyaksikan langsung festival tabut bersama beberapa Menteri dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sangat antusias.
Alasannya, presiden Joko Widodo yang saat itu menyaksikan festival tabut juga berbelanja UMKM Bengkulu yang ada di Festival tabut 2023. Menanggapi hal teŕsebut, Tokoh Pemuda Bengkulu Supratman mengapresiasi peran Rohidin Mersyah dalam menyukseskan festival budaya Bengkulu ditingakat nasional.
“Kita bicara realistis saja, coba buka data selama kepemimpinan Gubernur sebelumnya apakah ada Presiden Jokowi datang nonton tabut? Enggak kan, saya akui peran Rohidin ini benar benar sukses dalam mendorong kemajuan event budaya Bengkulu” katanya
Festival Tabut yang diadakan setiap tahun juga mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif Sandiaga Uno yang selalu mengajak seluruh masyarakat untuk meramaikan Festival tabut di Bengkulu. Karenanya, lanjut Supratman, dirinya menilai yang mengatakan Rohidin gagal dalam menyukseskan event tabut itu tak berdasar.
“Coba saya tanya apa dasarnya Rohidin gagal dalam menyukseskan tabut? Pertama Rohidin mampu mengundang jokowi nonton tabut, kedua Rohidin pernah mengajak Sandiaga Uno juga datang kesini 2022 nonton tabut, dan terakhir kan Tabut ini masuk kalender event nasional, terus apa yang gagal saya tanya?” tegas Supratman
Terakhir, Supratman juga mengajak masyàrakat Bengkulu membuka diri dan lebih realistis dalam menyikapi setiap hal.
“Harusnya kita lebih realistis dan lebih terbuka melihat sesuatu itu, misal seperti tabut tadi, jelas ko cuman di zaman rohidin, jokowi datang tabut dan ini fakta yang jelas taķ bisa dipungkiri” tutupnya.(BT/MCPK)
