Bengkulu aktualklick.com Anggota Komisi II DPRD Kota Bengkulu, Edi Haryanto, menyatakan dukungannya terhadap rencana Walikota Bengkulu untuk merevitalisasi kawasan Jalan S. Parman Kota Bengkulu menjadi destinasi wisata malam seperti Malioboro Yogyakarta.
“Kita sangat mendukung penuh rencana Pak Walikota untuk menjadikan Jalan S. Parman sebagai kawasan wisata ikonik Kota Bengkulu,” ujar Edi Haryanto pada Sabtu, (26/4/2025).
Sebagai bentuk kontribusi pemikiran, Edi menyampaikan beberapa saran penting untuk mewujudkan konsep tersebut, dimulai dari penetapan kawasan wisata jalan kaki di sepanjang segmen dari Simpang Skip Padang Jati hingga Simpang Lima dan RS HD/Bank BNI 46.
Ia mengusulkan penerapan Car Free Night pada pukul 18.00–23.00 WIB, agar kawasan ini benar-benar menjadi ruang nyaman untuk pejalan kaki, sepeda, dan angkutan wisata.
Lebih lanjut, Edi menekankan pentingnya penataan fasilitas pedestrian. Dimana trotoar perlu dilebarkan menggunakan paving block bermotif etnik Bengkulu, dilengkapi dengan kursi santai bergaya klasik, lampu jalan artistik ala kolonial, serta pot bunga hias yang mempercantik suasana.
Begitu juga parkir kendaraan juga harus diatur ketat. Bahkan Edi mengusulkan pembangunan area parkir khusus di sekitar jalan menuju PDK dan arah Kebun Beler, agar Jalan S. Parman steril dari parkir liar.
Tidak hanya itu, konsep ini juga mencakup pembentukan berbagai zona menarik seperti:
Zona Kuliner Tradisional Bengkulu, menghadirkan makanan khas seperti Pendap, Lema, dan Kue Tat.
Zona Kerajinan dan Souvenir, yang menghubungkan Jalan S. Parman dengan Jalan Sukarno.
Zona Pertunjukan Seni, berupa panggung kecil untuk pertunjukan live music, musik Dol, tari tradisional, hingga seni jalanan.
Zona Selfie dan Spot Foto, dengan landmark bertuliskan “S. Parman Heritage Street” serta mural sejarah dan patung Fatmawati-Soekarno.
Edi juga mengingatkan pentingnya manajemen pedagang kaki lima (PKL) agar lebih rapi dan tertib, dengan sistem tenda seragam, retribusi resmi, dan dikelola oleh BUMD atau koperasi.
Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan, politisi Perindo ini mendorong pelaksanaan event rutin seperti Night Market Mingguan dan Festival Budaya Bengkulu setiap bulan, melibatkan kampus, komunitas seni, UMKM, serta stakeholder terkait.
“Kita harus membentuk forum pengelola kawasan wisata dan mendorong promosi digital aktif melalui akun media sosial seperti @wisata_sparmanbkl,” tambah Edi.
Menurutnya, revitalisasi Jalan S. Parman ini diharapkan dapat meningkatkan wisata malam Kota Bengkulu, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan UMKM, menjadi ruang berekspresi bagi seniman lokal, serta membentuk ikon wisata baru setara dengan Malioboro di Yogyakarta.
“Kita semua berharap, semoga kawasan wisata S. Parman ini benar-benar bisa segera terwujud dan menjadi kebanggaan masyarakat Bengkulu,” tutup Edi.(**)
















